Wednesday, June 27, 2007

Sewa Flat Hanya Rp. 26.500,-/ hari


Ya, selama aku tinggal di kampus Universitas Malaya, Pantai Baru, Malaysia aku hanya bayar Rp. 26.500,-/ hari alias RM 10 (sepuluh ringgit Malaysia). Flat tempat aku tinggal sebetulnya diperuntukkan bagi pembimbing mahasiswa, letaknya di Blok C, tingkat 3, sayap A. Blok C ini khusus untuk para mahasiswi.

Satu flat terdiri dari 3 kamar yang lumayan besar. ukuran 5 x 6 meter.


Kamarku yang paling kiri, yang di tengah orang Cina yang sedang melakukan penelitian, dan yang paling kanan mahasiswa S2 dari Perancis.



Fasilitasnya pun cukup lengkap, mulai dari ruang tamu, dapur kering lengkap dengan kulkas, microwave, termos listrik.


Di balkon, disediakan pula mesin cuci, mesin pengering dan tentu saja tali jemuran. Sebetulnya ada juga kompor gas berdiri yang dilengkapi dengan oven, tetapi perlu diperbaiki dulu. Yang jelas, dengan adanya mesin cuci saja, aku sudah merasa terbantu sekali.


Flat tempat tinggal aku ini terletak di "kolej" (asrama) ke-12 yang terdiri dari 3 blok bangunan masing-masing 9 lantai.

Blok B Kolej ke-12 Universitas Malaya

Oya, aku di Universitas Malaya ini tinggal sekolej dengan anak sulungku, Ammar Saifullah Kamalie. Ketika tulisan ini aku buat, dia lagi berada di tengah-tengah keluarga tercinta, di Jakarta. Dua hari lalu dia baru selesai ujian bahasa Inggris setelah 5 minggu dia ikuti secara intensif. Hasilnya akan diumumkan tanggal 5 Juli 2007. Karena anakku itu mahasiswa S1, dia tidak boleh tinggal di flatku yang berada di kawasan mahasiswi itu. Dia tinggal di Blok B. Namun demikian, setiap sarapan dan makan malam, kami selalu bersama. Di akhir pekan, Ammar aku minta bawa semua pakaian kotornya agar aku cuci dengan mesin.

Malaysia, puluhan tahun lalu memang belajar banyak dari negaraku, Indonesia. Hingga sekarang pun masih banyak warga Malaysia yang belajar di berbagai universitas di negaraku. Namun karena pertumbuhan ekonominya melesat sedemikian rupa, Indonesia jauh tertinggal dalam mutu pendidikannya. Tak heran, banyak mahasiswa Indonesia sekarang lebih memilih Malaysia sebagai tempat menuntut ilmu.

Selain kualitas, hampir setiap universitas menyediakan asrama untuk mahasiswa. Bahkan di Universitas Malaya ini, beberapa kolej menyediakan makan 3 kali sehari. Pembayarannya disatukan dengan sewa asrama. Bagi mahasiswa S1, dibayar per semester, sedangkan seperti aku, yang hanya penelitian dibayar per bulan.

Kolej 12 berkapasitas 3500 orang. Karena jumlah yang banyak ini, pengelola gedung tidak mampu menyediakan paket penginapan dan makan. Sebagai pengganti, pengelola menyediakan kantin dengan harga standar mahasiswa. Dengan hanya RM 3 (tiga ringgit Malaysia = Rp. 7.950,-) kita sudah bisa menikmati makanan yang lumayan. Yang jelas kantin yang berada di kampus standar kebersihan dan kesehatannya jauh di atas warteg atau warung Padang dekat kampus tempat aku bekerja selama ini, di kawasan Jakarta Selatan.

1 comment:

Ummu Hani binti Abu Hassan said...

pakcik saifullah.
semua yang disebut di atas..adalah tempat2 saya mencicip pengalaman. rindunya kk12 yang dahulu. yang dahulu sebenarnya lebih mesra 'hati' pada kami penghuni2 terawal.
Selamat hari jadi. moga usia diberkahi dipermudah dipanjangi dan dirahmati Cinta Allah.