Saturday, June 23, 2007

ANTARA BETTY DAN CERIYATI

Ini adalah kisah dua orang manusia, sama-sama perempuan, sama-sama rajin mencari makan, sama-sama berkaitan dengan Indonesia. Bedanya, Betty yang berdarah Arab-Melayu-Jawa itu mencari makan dengan menjual suara dan (mudah-mudahan sih tidak) kemolekan tubuhnya. Ceriyati mencari makan -- sama dengan Betty, sama-sama di Malaysia -- tetapi dengan menjual tenaga, sebagai pembantu rumah tangga, dan mustahil menjual kemolekan tubuhnya.

Ceriyati pulang kampung membawa lebih Rp. 75 juta (hanya sepadan dengan RM 28.000) setelah nyaris mengorbankan nyawanya dan membuat geger kedua negara. Gambarnya saat


Saat Ceriyati Hendak Melarikan Diri dari Lantai 15 Apartemen Tamarind, Sentul


dia bergantung pada potongan kain dari lantai 15, telah menghiasai surat kabar di kedua negara bersahabat itu. Uang itu pun bukan upah pekerjaannya, karena sang majikan memang belum membayarnya. Uang sejumlah itu pemberian pemerintah dan asuransi. Setelah kasus Ceriyati muncul, para agensi TKI Malaysia dikabarkan ramai-ramai membayar gaji para TKI.

Begitu seriusnya kasus Ceriyati sampai-sampai presiden SBY dan parlemen Malaysia pun turun membicarakannya.

Uang sejumlah RM 28.000 itu yang diperoleh setelah nyawanya nyaris melayang, mungkin hanya dengan sekali tampil dengan mudah diperoleh Betty. Nasib orang memang tidak sama. Rizki telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.



Betty cemas tidak lena tidur


Oleh Raja Nurfatimah Mawar Mohamed
BAGAI bulan jatuh ke riba apabila Betty Banafe menerima undangan daripada kerabat diraja Arab untuk mengadakan persembahan yang dihadiri ramai pembesar dan VVIP. Begitulah tuah Betty bersama album sulungnya, Ibtisam.Namun jauh di sudut hati, Betty akui cemas. Hatinya sentiasa gelisah menghitung hari untuk beraksi di Bahrain, Qatar, Syria dan Dubai, penghujung bulan ini. Tempoh 20 hari berada di Timur Tengah itu bakal mencipta sejarah baru dalam kerjaya nyanyiannya selain membawa nama negara ke peringkat antarabangsa.Apa yang dapat dikatakan, Betty satu-satunya penyanyi wanita Malaysia yang berjaya menembusi pasaran Arab. Namun sejauh manakah penerimaan orang Arab terhadap karya dan muziknya itu belum dipastikan lagi.Sambil tersenyum, penyanyi dan aktres berdarah kacukan Melayu, Arab dan Jawa itu mengakui: "Saya memang cemas dan tidak lena tidur malam. Saya tak kisah dikritik, malah apa pun reaksi mereka terhadap album Ibtisam, saya akan terima dengan hati terbuka."Bagaimanapun, apabila memperdengarkan lagu dalam album saya kepada rakan-rakan dari Timur Tengah, mereka memuji, malah sebutan saya juga tepat. Ini menguatkan semangat saya untuk membawa lagu saya untuk diperdengarkan kepada mereka."Ramai rakan menganggap album ini unik kerana menggabungkan elemen Arab dan Melayu, mungkin sesuatu yang baru buat mereka. Kelainan yang ditampilkan itu membuatkan kerabat diraja Arab itu begitu berminat membawa saya menerokai pasaran di negaranya."Betty atau nama sebenarnya, Betty Ibtisam Abu Bakar Banafe, 30, akui dia tidak mempunyai masalah berkomunikasi dalam bahasa Arab kerana Arab dan Indonesia adalah bahasa pertuturannya di rumah.Bagaimanapun katanya, mereka hanya bertutur bahasa pasar yakni tidak begitu fasih seperti orang Arab sebenar.Betty berkata dia terpaksa menunggu tujuh tahun untuk menghasilkan Ibtisam. Berkat semangat yang tinggi, akhirnya dia berjaya merealisasikan album impian itu."Saya tak menyangka kelainan yang ditampilkan dalam album ini berjaya membuka mata orang luar terhadap muzik kita. Saya harap kehadiran album ini dalam pasaran Timur Tengah akan mendapat menerima reaksi positif," katanya yang turut membawa 20 penari latar mengiring persembahannya kelak.Selain diundang mengadakan persembahan di empat destinasi, Betty bernasib baik kerana bakal melancarkan album Ibtisam di sana. Khabarnya agensi yang terbabit turut mengaturkan wawancara bersama pihak media massa di sana.Hati terpikat jejaka Arab?DALAM diam-diam, Betty khabarnya sedang dilamun cinta dengan jejaka Arab. Namun pemegang Ijazah Sarjana Muda Komunikasi dari Universiti Teknologi Mara (UiTM), Shah Alam itu menafikan gosip itu. Anak kelahiran Johor Bahru itu menegaskan tiada mana-mana lelaki yang wujud dalam hatinya ketika ini."Saya memang ramai kawan. Saya memang ada berkawan dengan lelaki Arab tetapi mereka juga tak lebih daripada kawan biasa. Mungkin kerana album Ibtisam, saya semakin rapat dengan kawan dari Timur Tengah."Cinta tak pernah wujud dalam diri saya buat ketika ini. Saya percaya kalau ada jodoh tak ke mana, lagi pun saya masih muda dan perlu mengukuhkan nama dalam bidang nyanyian," katanya yang semakin popular dengan lagu Waiyak (Bersamamu) dan Cinta Maulana.Mungkin ramai tidak mengetahui, Betty mula dikenali sebagai penyanyi pada 1995 dan pernah menghasilkan album gambus pada 1997, tetapi album itu terbengkalai apabila adiknya, Shahrazat Banafe meninggal dunia akibat kemalangan jalan raya.Penantian panjang Betty melahirkan album solo akhirnya terjawab dengan kehadiran Ibtisam yang bermaksud Senyuman."Tujuh tahun saya mengumpul bahan selain mencari komposer yang mampu mengetengahkan lagu Arab. Akhirnya saya bertemu Shed Ali, selain adik saya, Rifkee Banafe sebagai produser. Halangan tidak terhenti di situ apabila tiada syarikat rakaman yang berani mengedarkan album saya, jadi saya terpaksa memasarkannya menerusi Internet sebelum bertemu Maestro Records."Saya amat bersyukur dugaan dan halangan tidak sedikit pun mematahkan semangat saya menjadi penyanyi," ujarnya.

http://www.bharian.com.my/Entertainment/BintangPopular/Ahad/Variasi/20070423125945/Article/



Ceriyati Disiksa, Majikan Datangi KBRI Kuala Lumpur


KESRA--18 JUNI: Majikan Ceriyati, Ivone Siew, didampingi agen pemasok PRT Malaysia, hari Senin (18/6) mendatangi KBRI Kuala Lumpur dan diterima oleh Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI Tatang B Razak dan Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono dan Kepala Imigrasi Bambang Widodo.
Ivone Siew mengenakan baju cokelat dan berkaca mata tampak menunduk terus untuk menghindari pengambilan foto. Ia kelihatan pucat dan lebih memilih diam seribu bahasa ketika dihadapkan oleh para pejabat KBRI. Suaminya Michael Tsen tidak tampak mendampingi.
"Kabarnya dia merupakan istri kedua dan umur majikan laki-laki sudah tua sekitar 50-an sedangkan usia Ivone sendiri sekitar 30-an," kata Teguh.
Ivone adalah majikan dari Ceriyati binti Dapin, PRT asal Brebes, yang membuat geger masyarakat Malaysia karena PRT itu nekat kabur dari apartemen Tamarind Lt 15, Sentul, Kuala Lumpur, Sabtu siang (16/6) melalui jendela dengan hanya menggunakan potongan kain yang diikat.
Media massa Malaysia seperti Utusan Malaysia, Harian Metro, dan New Strait Times membuat foto-foto drama penyelamatan Ceriyati pada halaman satu dan juga foto-foto Ceriyati dengan muka dan leher bengkak-bengkak karena dipukuli majikan, Sabtu paginya.
Ia nekat kabur karena tidak tahan dipukuli oleh majikan perempuan selama empat setengah bulan bekerja. Ketika turun dengan memanjat apartemen itu, para penghuni lainnya melihat kemudian menelepon Tim Bomba, tim pemadam kebakaran dan penyelamat Malaysia.
Tim Bomba dan masyarakat akhirnya menyelamatkan Ceriyati yang masih tergantung di Lt 12. Menurut Tatang B Razak, Sekretaris Jenderal Kementerian Hal Ehwal Dalam Negeri Malaysia Tan Sri Aseh akan datang ke KBRI guna menengok Ceriyati.
Sudah Di KBRI.
Ceriyati binti Dapin, 34 tahun , pembantu rumah tangga (PRT) Indonesia yang nekat kabur lewat jendela dan turun dengan memanjat tali kain dari lantai 15 kondomonium Tamarind Sentul Kuala Lumpur kini sudah berada dalam penampungan KBRI Kuala Lumpur.
Luka-luka yang diderita yakni bengkak-bengkak di jidat, leher sebelah kanan, dan luka-luka di tangan sudah agak membaik setelah pada Minggu (17/6) dibawa ke RS Kuala Lumpur . Wakil Dubes RI untuk Malaysia AM Fachir, Atase Tenaga Kerja Teguh H Cahyono, dan Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI Tatang B Razak sudah menemui dan berdialog dengan Ceriyati.
Semula media massa Malaysia memberitakan nama PRT Shamelin asal Palembang sebenarnya ialah Ceriyati asal Brebes Jawa Tengah. Ketika lari, majikannya sedang tidak ada di rumah.
Ceriyati kemudian dibawa ke KBRI Kuala Lumpur, Sabtu sore. Ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Setelah itu ia dibawa ke kantor polisi Sentul untuk dimintai keterangan. Saat dimintai keterangan di Kantor Polisi Sentul, majikan laki-laki Michael Tsen sudah berada di kantor polisi.
"Saya bekerja dari jam 06 pagi hingga jam 02 pagi lagi. Saya hanya dikasih makan sekali sehari. Disuruh bekerja di rumah dan juga pekerjaan majikan perempuan sebagai broker real estate. Pekerjaan rumah tangga sih selalu beres, tapi pekerjaan di perusahaan nya yang sering membuat majikan perempuan selalu memukul saya," ungkap Ceriyati.
"Saya dilarang beribadah. Dilarang keluar apartemen. Disuruh tidur di ubin dan selalu dikunci dalam kamar jika majikan laki-laki dan perempuan pergi karena sering dipukul dan disakiti makanya saya nekat kabur," katanya.
Ceriyati bekerja dengan majikan bernama Michael Tsen dan Ivone Siew di sebuah kondomonium Tamarind Sentul sejak empat bulan setengah lalu. Selama empat bulan bekerja, ia juga belum menerima gaji. Ini merupakan pengalaman pertama Ceriyati bekerja sebagai PRT di Malaysia dan di luar negeri.
Ia memiliki seorang suami bernama Ridwan dan dua anak yang kini masih tinggal di Brebes. Namun dengan kejadian ini, Ceriyati enggan kembali ke tanah air sebelum membawa uang. Ia dikirim ke Malaysia melalui agen Indonesia PT Sumber Kencana Sejahtera dan agen Malaysia yang menampung ialah Kemas Cerah Bhd.
Sementara itu, Wakil Dubes RI AM Fachir mengatakan, akan melakukan konsultasi dengan pengacara kedutaan kemudian memberikan opsi kepada korban. "Opsi apa yang akan diambil karena dia yang akan menjalani sendiri. Ceriyati untuk sementara akan tinggal di penampungan kedutaan," kata Fachir. (rol/broto)

http://www.menkokesra.go.id/content/view/4215/39/

No comments: