Wednesday, October 7, 2009

KAUM DHUAFA


Kaum duafa atau kaum lemah biasanya identik dengan orang-orang miskin secara materi. Mereka termasuk orang-orang yang berhak menerima zakat. Lembaga “Dompet Dhuafa Republika”, merupakan salah satu lembaga yang paling getol mengelola dana umat Islam yang disalurkan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum lemah ini.


Para pekerja yang mencari rizki di sektor informal seperti para PRT dapat digolongkan sebagai kaum lemah ini. Mereka biasanya datang dari pedesaan. Pendidikan mereka paling tinggi SMP. Mayoritas hanya tamat SD. Di banyak rumah tangga, mereka mendapatkan imbalan (gaji) jauh di bawah UMR (untuk DKI Rp 1.069.865). Entah karena mereka hanya lulusan SD atau SMP atau karena bekerja di sektor informal yang tidak terikat oleh kontrak kerja, maka pada umumnya mereka mendapatkan gaji ala kadarnya, padahal mereka bekerja nyaris tidak mengenal batas. Sejak sebelum subuh hingga larut malam.

Derita para ibu rumah tangga berulang kali ramai dibicarakan setiap menjelang lebaran, pada saat para PRT mudik. Derita itu diperpanjang manakala para PRT itu tidak kembali lagi. Ibu rumah tangga yang merangkap sebagai wanita karier, penderitaannya akan lebih berlipat ganda. Urusan memasak, mencuci dan menstrika menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan.

Jika selama ini ada seorang majikan yang merasa dirinya lebih berharga, lebih hebat dari orang-orang yang membantu meringankan pekerjaannya, mungkin ada baiknya mengingat kembali ulah seorang sahabat Nabi yang bernama Sa`ad. Ketika itu ia merasa dirinya lebih hebat dari orang-orang yang berada di bawahnya dari segi status sosial dan materi. Menyadari adanya kekeliruan sikap sahabatnya itu, Rasulullah s.a.w. menegurnya dengan sabdanya:

هل تنصرون وترزقون إلا بضعفائكم

“Kamu sekalian mendapat pertolongan dan memperleh rizki semata-mata karena bantuan orang-orang lemah yang ada di sekitarmu”

Hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari ini tidak hanya berlaku untuk Sa`ad, tetapi untuk siapa saja yang berperilaku sama dengan dirinya.

Semoga pintu hati kita selalu terbuka untuk memperoleh petunjuk-Nya. Amin.

No comments: