Sunday, March 7, 2010

KENTALNYA LIDAH WARGA MALAYSIA


Suatu petang TV3, stasiun tv swasta Malaysia menayangkan acara berjudul "Jalan-jalan Cari Makan", semacam "Wisata Kulinernya" Pak Bondan. Pembawa acaranya seorang wanita muda dengan pakaian trendi, tanpa menutup aurat sebagai wanita Muslimah secara penuh. Rambutnya dipotong pendek. Serina Ridzuan, namanya. Ada satu hal yang membuat saya cukup terpukau adalah ketika si pembawa acara ini memancing dan umpan di kailnya, secara spontan dia berteriak, "`AUDZU BILLAHI MINASY SYAITHANIR RAJIM BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM" dengan ucapan yang sangat fasih. Ucapan spontan tersebut terlontar ketika seekor ikan besar menyambar mata pancing. Ucapan seperti itu -- bagi kita warga Indonesia -- mungkin sulit kita dengar dari para pembawa acara yang bukan berbau agama.

Ketakjuban saya semakin bertambah ketika bintang tamu dalam acara itu, yaitu seorang selebritis yang cukup terkenal hendak menyantap hidangan. Dengan serta merta pula dan dengan suara yang cukup lantang membaca doa sebelum makan. Sekali lagi, acara yang ditayangkan adalah semacam wisata kuliner, ditayangkan oleh tv swasta dan bukan dalam bulan puasa.

Simpulan yang saya peroleh, pendidikan agama di Malaysia sedemikian kuat sehingga membekas dalam diri warganya. Hal itu tampak pula dalam penggunaan nama asli mereka yang memang sangat kental berbau bahasa Arab, Siti Nurhaliza, misalnya. Artis jelita yang telah menjadi isteri seorang pengusaha ternama ini tanpa sungkan memanggil dirinya dengan "siti", nama yang bagi sebagian orang terdengar kampungan.

No comments: