Rabu 9 Desember 2009, setelah beberapa saat menunggu, Kereta Api Argo Sindoro pun muncul. Panitia membelikan tiket kelas eksekutif (karena memang hanya kelas itulah yang ada dalam kereta api tersebut).
Interior Argo Sindoro tidak jauh berbeda dengan Argo Bromo Anggrek. Namun, begitu saya menempati tempat duduk, ada sesuatu yang cukup mengganggu pemandangan mata.
Kaca jendela dalam satu gerbong nyaris semuanya pecah. Apakah di gerbong lainnya juga seperti itu. Entahlah. Ketika saya tanyakan kepada petugas, biasanya "orang-orang biadab" itu melemparkan batu pada malam hari. Oh, apa salah benda yang bernama kereta api ini?
Saya pernah membaca berita tentang kaca jendela kereta api yang dilempar dan batunya mengenai penumpang. Tentu saja terluka.
Saturday, December 12, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment