Wednesday, November 4, 2009

TIKUS

Selain menjijikkan dan menjengkelkan, tikus ternyata dapat menimbulkan penyakit yang cukup mematikan. Menurut Warta Medika (http://www.wartamedika.com/2009/02/penyakit-kencing-tikus.html), jika penyakit yang ditimbulkan oleh binatang mengerat ini tidak mendapat penanganan yang tepat, penyakit akan berakhir dengan kematian.


Selanjutnya Warta Medika menyampaikan bahwa dalam dunia medis, penyakit ini lazim disebut leptospirosis, sesuai dengan bakteri penyebabnya yaitu leptospira. Nama penyakit kencing tikus tampaknya diambil dari media penularannya, yaitu dominan melalui kencing tikus.

Bakteri leptospira yang keluar bersama kencing tikus dapat bertahan hidup di air selama beberapa minggu sampai bulanan. Pada musim hujan dan banjir, penyebaran bakteri ini semakin luas dan mudah berkontak dengan manusia. Oleh karena itu, insiden penyakit ini umumnya meningkat pada musim hujan atau banjir. Walaupun demikian, bisa saja timbul kasus saat musim kemarau.

Bakteri ini dapat menjangkiti manusia melalui berbagai macam rute. Misalnya, melalui luka kulit, selaput mukosa seperti mata dan hidung (saat mencuci muka), atau melalui air dan makanan.

Gejala awal infeksi leptospirosis pada manusia antara lain adalah demam tinggi, menggigil, sakit kepala, letih lemah lesu, muntah, mata merah, nyeri otot, dll. Gejala ini tidak spesifik dan seringkali menyerupai gejala penyakit lain seperti infeksi saluran napas akut, demam berdarah, dll. Oleh karena itu kadangkala sulit untuk membedakannya dengan penyakit-penyakit tersebut.

Seiring dengan perjalanan penyakit, akan timbul gejala-gejala khas leptospira seperti warna kuning pada mata dan kulit, nyeri tekan betis, serta perdarahan pada air kencing. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada organ tubuh seperti otak, ginjal, dan hati.

Begitu menyeramkannya akibat yang ditimbulkan oleh tikus-tikus yang memang suka kencing sembarangan itu.

Tak seorang pun di antara kita yang senang dengan kehadiran tikus. Bukan karena ulahnya suka mencuri makanan saja, tetapi perbuatannya yang suka merusak segala macam. Maka tak heran jika koruptor selalu disimbolkan dengan binatang yang menjijikkan dan menjengkelkan ini.

Bukankah gara-gara "tikus-tikus" ini KPK berseteru dengan Polri.
Bukankah gara-gara "tikus-tikus" ini suasana Jakarta dan beberapa kota lainnya di tanah air ini sempat memanas?
Bukankah gara-gara "tikus-tikus" ini kekayaan negeri ini menguap entah kemana?
Bukankah gara-gara "tikus-tikus" ini puluhan juta rakyat hidup sengsara padahal kekayaan alam melimpah ruah?
Bukankah gara-gara "tikus-tikus" ini juga jika biaya pendidikan di negeri ini terus membumbung tinggi?